(picture from http://www.holland.com)
The Netherland
terletak di Eropa bagian
barat laut, dengan luas wilayah sebesar 41,526 km2. Bagi
orang yang mempunyai hobby travelling,
negara ini merupakan negara yang patut dimasukkan ke dalam daftar negara impian
yang harus dikunjungi. Mereka mempunyai pemeliharaan warisan budaya yang kental,
ketenangan alam, musium dan keindahan tempat wisata.
Mengunjungi
Belanda sama halnya disuguhi ‘Antidepresan’. Pengertian antidepresan disini bukan merupakan obat penenang,
melainkan suasana yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Aristoteles menyatakan bahwa happiness atau
kebahagiaan berasal dari kata “happy” atau bahagia yang berarti feeling
good, having fun, having a good time, atau sesuatu yang membuat pengalaman
yang menyenangkan. Sedangkan orang yang bahagia menurut Aristoteles adalah
orang yang mempunyai good birth, good health, good look, good luck, good
reputation, good friends, good money and goodness. Berdasarkan, Gallup
World Poll Survey, Belanda menduduki peringkat 4 dalam polling The
World’s Happiest Country yang menggambarkan bahwa masyarakat
Belanda mempunyai tingkat kesejahteraan tinggi, prospek
kerja yang baik, kebersihan jalanan umum, kemudahan transportasi umum, rendah
tingkat kriminalitas, dan hubungan interpersonal yang baik.
Penduduk Belanda diberikan sesuatu ‘antidepresan’
yang membuat dari keseluruhan hidup manusia disana menjadi lebih baik dan
mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi. Berlomba – lomba dalam memberikan pelayanan
yang terbaik untuk mencapai kemakmuran dimulai dari kualitas pendidikan,
kesehatan, sarana dan prasarana masyarakat, teknologi, entrepreneurship dan
lain – lain membuat negeri tersebut mendapatkan predikat sebagai negara the most competitive country in Europe
menurut The Regional Competitive Index yang dipublikasi oleh The Joint Research Centre of the European Commission at the end of 2010.
Penciptaan
‘antidepresan’ tidak mampir begitu saja di Negeri bunga tulip itu, tetapi atas
usahanya yang telah dilakukan dari sejak lama. Negara dengan nama asli Koninkrijk der Nederlanden atau (secara
harfiah: kerajaan tanah-tanah
rendah) pada abad ke-sembilan belas termasuk negara yang 'lamban'
dalam proses industrialisasi jika dibandingkan oleh negara tetangganya,
terutama karena ketergantungannya terhadap infrastruktur air dan kekuatan angin. Nyatanya, sampai sekarang Belanda berhasil melalui
kehidupan dengan hampir separuh daerah yang mempunyai ketinggian kurang 1 meter. Dikarenakan masalah
geografis itulah, pada abad ke-tigabelas, Belanda menciptakan 10.000 kincir angin
yang berfungsi mendorong air supaya terbentuk daratan baru.
Dari keterbatasan itu, bermunculan kreativitas
dan inovasi yang diciptakan oleh masyarakat dan pemerintah Belanda membuat negara
tersebut menciptakan potensi dan menghasilkan berbagai macam produk perusahan dengan bermacam – macam bidang yang menyebar
di seluruh pelosok dunia. Perusahaan ABN
AMRO di bidang keuangan, perusahaan energi utama (migas) Royal Dutch Shell plc,
perusahaan TNT di bidang pelayanan suku cadang otomotif, dan Unilever perusahaan
yang memproduksi kebutuhan sehari – hari. Perusahaan tersebut mampu survive walaupun
berbagai macam krisis melanda dunia. Inovasi dan kreativitaslah yang membuat
mereka bertahan.
Kreativitas tersebut secara tidak langsung turut
menyumbang ‘antidepresan’ pada negara Belanda. Jika kita mengikuti jejak
yang dilakukan oleh negeri Belanda mulailah dari perbaikan diri sendiri menjadi
manusia yang kreatif dan berwawasan luas, kemudian terapkan dan tularkan pada
lingkungan sekitar. Tidak ada alasan untuk bisa menjadi orang dan negara yang
kreatif.
Ikutilah jejak Netherland
!
